Kontroversi Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli yang mengkritik kebijakan pemerintah mengingatkan saya pada seminar yang diadakan oleh Kabinet KM ITB. Seminar ini diadakan oleh KM ITB sebagai apresiasi dari terbitnya novel Revolusi Dari Secangkir Kopi (RDSK) Mas Didik Fortunadi. Dalam Seminar ini pihak km itb mengundang beberapa aktivis itb sejak tahun 70-an hingga tahun 2000 – an. Aktivis yang diundang salah satunya yaitu rizal ramli sebagai aktivis angkatan 70 – an, Fadjroel Rahman sebagai aktivis tahun 90-an awal, Didik Fortunadi aktivis tahun 90-tengah, dan terakhir penyanyi republik The Panas Dalam Pidie Baqi sebagai seniman sekaligus aktivis akhir 90 an.
Seminar ini bercerita tentang awal mula dan alasan menjadi aktivis melawan rezim otoriter orde baru dan tantangannya selama menjadi aktivis dalam melawan rezim orde baru soeharto. Dari cerita ke empat narasumber ini banyak dikisahkan suka dan duka selama menjadi aktivis. Mulai dari gerakan buku putih tahun 1978, advokasi penggusuran tanah, hingga demo menjatuhkan rezim orde baru di tahun 1998.
Seminar ini bercerita tentang awal mula dan alasan menjadi aktivis melawan rezim otoriter orde baru dan tantangannya selama menjadi aktivis dalam melawan rezim orde baru soeharto. Dari cerita ke empat narasumber ini banyak dikisahkan suka dan duka selama menjadi aktivis. Mulai dari gerakan buku putih tahun 1978, advokasi penggusuran tanah, hingga demo menjatuhkan rezim orde baru di tahun 1998.